Jumat, 22 Maret 2013

Sekolahnya Manusia


“Jika mengajar dan apa yang diajar kepada siswa sama dengan yang kemarin maka kita akan merampas masa depannya” (John Dewey)

Ciri-ciri sekolahnya robot adalah sekolah yang merampas masa depan siswanya dengan melakukan pembelajaran yang monoton dan dibenci oleh siswanya. Guru yang selalu menekankan pada nilai kognitif dipadu dengan teacher talking time (terj. Guru ceramah deui) dan aktifitas kelas yang membosankan sehingga memunculkan demotivasi (baca: kemalasan) belajar dan bersekolah.

Teaching style yang bertolak belakang dengan Learning style. Anak wajib duduk yang manis mendengarkan “pelajaran” (baca : ceramah) dari guru salama berjam-jam karena bila tidak siswa dikhawatirkan tidak akan bisa mengerjakan tes  / ulangan dengan hasil sesuai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal / Nilai Minimal). Akhirnya dengan terkantuk-kantuk siswa seakan-akan mendengarkan dan menyimak arahan guru sambil sebentar-sebentar melihat jam yang seakan lambat berjalan.

Sekolah model robot seperti diatas sudah waktunya merubah dirinya menjadi sekolahnya manusia yang memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

Pertama, Pendidikan di dalamnya mengintegrasi Jasmani dan Ruhani, Agama dan umum yang seimbang. Namun pendidikan agama sekaligus pendidikan karakter yang aplikatif  bukan kognitif semata.

Kedua, Sekolah berperan sebagai Agent of Change. Dapat merubah apapun kondisi siswa yang negatif menjadi positif. Tidak menolak siswa dengan alasan tidak mampu mengerjakan tes masuk, yang berarti sekolah hanya menerima siswa dengan pengetahuan kognitif tinggi. Lalu apa fungsi sekolah bila bila hanya menerima anak “pintar”?

Ketiga, Sekolah memiliki The Best Process dalam aktivitas kelas. Dengan memperhatikan Multiple Intelligences dan modalitas siswa guru merumuskan strategi belajar yang menyenangkan dan bervariasi.

Keempat, Sekolah memiliki the best teachers. Guru menjadi katalisator dan fasilitator yang inspiratif. Bukan mengajari yang teacher center guru serba bisa dan pasti benar namun student center yang disitu guru juga belajar bersama siswa menemukan cara untuk menyelesaikan masalah secara kolaborasi maupun koorporasi. Guru terhindar dari disteachia, penyakit dengan virus 4 T yang mudah menular pada guru yaitu Teacher Talking Time (Ceramah deui), Task Analisis (tidak dibutuhkan), Tracking (perangkingan) dan Text book (buku cetak dan LKS  jadi kitab suci).


Kelima, Active Learning. Siswa diberi kesempatan seluas-luasnya untuk bergerak, mengekspresikan imajinasi, mengemukakan pendapat, memberikan usul dan memilih gaya belajar yang paling nyaman menurut siswa. Dan bukan menjadikan ruang kelas menjadi penjara yang siswanya harus duduk diam tidak boleh bicara dan bergerak. Sehingga terkesan menyeramkan.

Keenam, Applied Learning, sekolah mengaitkan materi belajar dengan kehidupan sehari-hari, sehingga siswa tidak hanya belajar konsep abstrak tapi juga pembelajaran langsung diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari.

Ketujuh, menggunakan Multiple Intelligences Research (MIR) sebagai pijakan pemantik kreativitas anak tentang kebiasaan yang perlu dikembangkan dan mempercepat anak menemukan kondisi akhir terbaik bagi dirinya. Bagi Guru MIR juga dapat dijadikan pijakan dalam pembuatan lesson plan (rencana pembelajaran).

Kedelapan, Penilaian otentik diterapkan dalam setiap pengambilan nilai evaluasi hasil belajar. Ciri penilaian otentik adalah :
  1. Soal berkualitas dan bisa dikerjakan siswa, 
  2. Sifatnya Ability Test bukan Disability Test, 
  3. Penilaian dapat digunakan untuk Discovering Ability, 
  4. Kemampuan anak dinilai berdasar perkembangannya dari waktu ke waktu, dan tidak membandingkannya dengan siswa lain, jadi tidak ada sistem ranking, 
  5. Penilaian berbasis proses, bukan pada akhir pembelajaran dengan menggunakan kriteria penilaian dengan pembobotan yang diketahui oleh siswa.
Memanusiakan manusia adalah sebuah keniscayaan untuk menjadikan manusia bermartabat.

2 komentar:

  1. Boleh jg ni klo aplikasinya sesuai konsep diatas pak....sekarang susah nyari sekolah yg memanusiakan manusia.adapun pasti harganya mahal.....klo di mi kranji brp uang masuk dan bulanannya pak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah... kalo itu silakan datang langsung aja... atau inbox ke fb aba haiva... maturnuwun

      Hapus